Perencanaan Program Pendampingan Petani Rumput Laut di Batulicin, Tanah Subur, Kalimantan Selatan


Latarbelakang
Rencana pilot projek dari Yayasan Kalimajari yang akan mengembangkan budidaya rumput laut di Batulicin, Kalimantan Selatan, sudah mendapatkan dukungan dari pemerintah setempat. Sebagai awal pengembangan budidaya rumput laut, tim kami dari Yayasan Kalimajari sudah melakukan survey kelapangan untuk mendapatkan informasi awal terkait dengan keadaan ekologis di lapangan serta mempersiapkan rekomendasi tindakan yang akan dikerjakan. Tim dari Yayasan Kalimajari melakukan survey pada tanggal 14 Juli sampai dengan 21 Juli 2017 dengan melakukan survey di sembilan (9) lokasi yang direncakan sebagai lokasi budidaya rumput laut. Lokasi tersebut diantaranya adalah Pulau Sewangi (depan PPI), Pulau Sewangi (depan pasir putih dekat dagang ikan), Pulau  Burung (jembatan nelayan), Pulau Tampakan, area Pulau Hantu dan Pulau Burung, Tanjung Petang muara Pagatan, Sungai Dua Laut, Desa Angsana, Desa Setarap.
Dari hasil survey yang dilakukan dalam waktu satu minggu tersebut, didapatkan rekomendasi beberapa site yang bisa dilakukan budidaya rumput laut dianataranya: (1) area Pulau Hantu dan Pulau Burung dapat dijadikan lokasi kebun bibit; (2) Tanjung etang muara Pagatan bisa dilakukan budidaya; (3) Sungai Dua Laut sangat cocok dilakukan budidaya rumput laut jenis saccol; (4) Desa Angsana bisa dilakukan budidaya rumput laut. Dari empat lokasi yang direkomendasi bisa untuk dilakukan budidaya, rencana pilot projek pertama dari kesepakatan dari Dinas setempat dan Yayasan Kalimajari adalah di Sungai Dua Laut dan Desa Angsana. Untuk itu perlu dipilih metode penanaman rumput laut yang tepat agar rumput laut tumbuh dengan optimal.

Tujuan
Tujuan dari laporan ini untuk menentukan metode tanam rumput laut yang tepat diterapkan di Batulicin, Tanah Subur, Kalimantan Selatan berdasarkan dari hasil survey lapangan yang sudah dilakukan.
Rekomendasi Metode Tanam
Berdasarkan hasil survey lapangan yang sudah dilakukan, jenis rumput laut yang cocok untuk sementara dibudidayakan di dua lokasi pilot projek pertama adalah Euchema cottoni. Jenis rumput laut tersebut selain sedikit memerlukan perlakuan khusus, proses pertumbuhan thalus juga berjalan cepat. Cepatnya pertumbuhan thalus dari E.cottoni berimbas pada cepatnya masa budidaya dan petani tidak menunggu lama untuk proses panen rumput laut yang sudah diibudidayakan (secara umum 45 hari).
Penanaman rumput laut di pada umumnya dapat dilakukan dengan beberapa metode diantaranya metode tanam dasar dan metode longline. Metode tanam dasar biasanya dilakukan pada karakteristik pantai yang memiliki jenis pantai dengan pasang surut yang cukup jauh. Sehingga keberadaan rumput laut dengan metode tanam dasar akan tetap nyaman karena masih mendapatkan sirkulasi air yang cukup meskipun air laut sedang surut. Namun, kendala dari sistem tanam dasar ini adalah rentannya rumput laut terhadap substrak dasar dari perairan kerena keberadaannya berada di dasar periaran. Sehingga memerlukan treatment berupa pemeliharaan yang cukup rutin. Petani yang melakukan budidaya rumput laut dengan metode tanam dasar adalah petani rumput laut di Nusa Penida dan Nusa Lembongan.

Gambar 1. Skema model tanam dasar (sumber:gadgetyuk.blogspot.com)
Metode penanaman rumput laut secara longline ini didasarkan pada karakteristik pantai dengan kondisi pasang surut yang tidak jauh perbedaannya. Metode longline ini sifatnya mengapung pada permukaan air meskipun dalam keadaan pasang ataupun surut tetap akan mengapung. Penerapan metode ini harus memperhatikan kondisi ombak di daerah tanam karena akan berpengaruh pada kondisi rumput laut. Apabila ombak dan gelombang cukup besar maka perlu penerapan kalender musim sebagai perhitungan dalam memulai penanaman bibit bahkan melakukan panen. Keuntungan dari metode tanam longline yaitu tercampurnya substrat pada tanaman rumput laut dapat diminimalisir tetapi sampah dan alga lain yang tidak diinginkan akan sangat mudah menempel pada rumput laut dengan metode tanam longline.

Gambar 2. Metode longline (sumber: buatusaha.com)


Hasil survey yang dilakukan oleh tim Yayasan Kalimajari di Batulicin, Kalimantan selatan, merekomendasikan metode tanam yang tepat diterapkan di kedua lokasi pilot projek tersebut adalah metode tanam longline. Hal tersebut didasarkan pada karakteristik lokasi penanaman yang rawan dengan substrat lumpur serta tetap tergenang air pada saat pasang maupun surut.  Karakteristik perairan di Sungai Dua Laut dan Desa Angsana yang memiliki gelombang dan ombak yang besar karena merupakan perairan terbuka, penanaman rumput laut sangat perlu inovasi berupa (1) pengikatan antar rumput laut pada media tanam perlu di perpendek bertujuan untuk memperkuat kesatuan rumput laut sehingga bertahan terhadap hempasan gelombang dan ombak yang besar; (2) lakukan penanaman rumput laut pada musim gelombang tinggi bertujuan juga untuk meminimalisir rusaknya rumput laut, kemudian memasuki masa panen saat musim gelombang tinggi mulai hilang; (3) ikat rumput laut pada tali ris dengan menggunakan tali yang lembut bertujuan untuk mengurangi stress pada rumput laut. Dari rekomendasi metode tanam tersebut diharapkan produksi petani rumput laut mengalami peningkatan dan permasalahan seperti kerusakan akibat perairan dan serangan ice-ice bisa diminimalisir. Metode ini akan dicobakan langsung di lokasi pada akhir Agustus atau awal September 2017 selama 3 bulan.
Rencana Kegiatan Pendampingan
Kegiatan pokok yang akan dilakukan selama masa pendampingan di Batulicin, Kalimantan Selatan:
1.      Koordinasi dengan pihak berwenang (dinas)
2.      Revisit ke lokasi rencana penanaman rumput laut
3.      Sosialisasi rencana penanaman dan program pendampingan kepada masyarakat
4.      Diskusi berupa Focus Group Discussion (FGD) dengan masyarakat setempat untuk persiapan penanaman rumput laut.
5.      Pendampingan penanaman rumput laut
6.      Pendampingan pemeliharaan rumput laut
7.      Pendampingan panen rumput laut
8.      Pendampingan pasca panen rumput laut

1.        Koordinasi dengan pihak berwenang
Tujuan
:
Mendiskusikan rencana kegiatan dan menselaraskan kegiatan pendampingan yang direkomendasikan dari pihak dinas dan pihak yayasan
Waktu
:
Minggu ke-1 bulan ke-1
Pihak yang terlibat
:
1.      Yayasan Kalimajari
2.      Pihak dari dinas terkait
Rincian kegiatan
:
1.      Mendengarkan rencana pelaksanaan program dari pihak dinas dan darimana pihak yayasan akan mulai menjalankan program.
2.      Menyampaikan rencana program pendampingan yang akan dilaksanakan oleh yayasan.
3.      Diskusi untuk merampungkan rencana kegiatan


2.        Revisit ke lokasi rencana penanaman rumput laut
Tujuan
:
Melakukan kunjungan ke lokasi rencana penanaman rumput laut untuk mengetahui kondisi lokasi penanaman rumput laut selain berdasarkan survey yang sudah dilakukan
Waktu
:
Minggu ke-2 bulan ke-1
Pihak yang terlibat
:
1.      Yayasan Kalimajari
2.      Pihak dinas (jika dimungkinkan)
3.      Tokoh adat dan Masyarakat setempat
Rincian kegiatan
:
1.      Melihat kondisi dilapangan baik secara ekologi, sosial budaya, dan ekonomi masyarakat.
2.      Memberikan informasi awal kepada masyarakat setempat terkait rencana kegiatan yang aka dilakukan kerjasama dinas dengan yayasan.
3.      Melakukan kunjungan ke desa Angsana dan Sungai Dua Laut yang mendapatkan rekomendasi sebagai pilot projek pertama.
4.      Merancang kegiatan sosialisasi yang akan dilaksanakan dengan masyarakat setempat.
5.      Evaluasi intern

3.      Sosialisasi dan FGD serta persiapan penanaman rumput laut
Tujuan
:
Mensosialisasika kegiatan serta melakukan diskusi dengan masyarakat setempat (Desa Angsana dan Sungai Dua Laut
Waktu
:
Minggu ke-2/3 bulan ke-1
Pihak yang terlibat
:
1.      Yayasan Kalimajari
2.      Pihak dinas
3.      Tokoh dan masyarakat (Desa Angsana dan Sungai Dua Laut)
Rincian kegiatan
:
1.      Menyampaikan kepada masyarakat rencana budidaya rumput laut yang akan dilaksanakan di dalam forum.
2.      Mendengarkan tanggapan dari masyrakat terkait program yang akan dilaksanakan.
3.      Melakukan FGD terkait beberapa hal:
a.       Bantuan dari dinas apa saja untuk petani rumput laut
b.      Rencana pendampingan dari yayasan
c.       Pengenalan kalender musim berdasarkan hasil survey kepada masyarakat
4.      Evaluasi kegiatan sosialisasi dan FGD

4.      Pendampingan pembibitan dan penanaman rumput laut
Tujuan
:
Mendampingi masyarakat melakukan pembibitan dan penanaman dengan mengarahkan ke metode yang benar
Waktu
:
Minggu ke-3/4 bulan ke-1
Pihak yang terlibat
:
1.      Pendamping dari Yayasan Kalimajari
2.      Masyarakat pembudidaya rumput laut (Desa Angsana dan Sungai Dua Laut)
Rincian kegiatan
:
1.      Mencermati proses pembibitan yang dilakukan oleh petani
2.      Menyampaikan beberapa invoasi terkait pembibitan:
a.       Pilih bibit dengan thalus yang banyak pada batang
b.      Hindari bibit rusak (seperti terkena ice-ice)
c.       Perpendek pengikatan jarak antar bibit pada tali ris supaya bibit kuat bertahan terhadap hempasan gelombang dan ombak
d.      Ikat bibit dengan tali yang lembut dan halus agar bibit tidak mudah patah atau rusak
e.       Berat bibit per-ikat kira-kira 100gram/ikat.
3.      Mendampingi proses pemindahan bibit ke lokasi budidaya.
4.      Melakukan evaluasi dan diskusi dengan petani terkait metode pembibitan dan penanaman yang sudah dilakukan


5.      Pendampingan pemelihaan rumput laut
Tujuan
:
Mendampingi masyrakat dalam pemeliharaan budidaya rumput laut yang dilakukan
Waktu
:
Minggu ke-4 bulan ke-1 sampai Minggu ke-2 bulan ke-3
Pihak yang terlibat
:
1.      Yayasan Kalimajari
2.      Petani rumput laut
Rincian kegiatan
:
1.      Membantu petani dalam pemeliharaan rumput laut secara rutin diantaranya; pembersihan terhadap sampah, lumpur/substrat, dan benda asing lainnya yang sifatnya merusak dan mengganggu
2.      Memeriksa kondisi ikatan rumput laut pada tali ris
3.      Mengganti segera rumput laut yang mengalami kerusakan.
4.      Mengikat kembali rumput laut yang terlepas dari ikatan akibat hempasan gelombang dan ombak.

6.      Pendampingan panen rumput laut
Tujuan
:
Mendampingi petani melakukan panen rumput laut
Waktu
:
Minggu ke-2 bulan ke-3
Pihak yang terlibat
:
1.      Yayasan Kalimajari
2.      Petani rumput laut
Rincian kegiatan
:
1.      Memastikan petani melakukan panen rumput laut pada umur 45-50 hari setelah penanaman awal.
2.      Memastikan  petani panen rumput laut pada pagi hari.
3.      memastikan petani membersihkan rumput laut dari sampah dan substrat yang menempel sebelum dipanen.

7.      Pendampingan pasca panen rumput laut
Tujuan
:
Mendampingi petani saat proses pasca panen agar mendapatkan kualitas rumput laut pasca panen yang bagus.
Waktu
:
Minggu ke-2/3 bulan ke 3
Pihak yang terlibat
:
1.      Yayasan Kalimajari
2.      Petani rumput laut
Rincian kegiatan
:
1.      Menyarankan petani untuk segera menjemur rumput laut hasil panen agar kualitas tetap terjaga.
2.      Mensarankan penjemuran rumput laut dengan cara digantung berserta tali utamanya (jika dimungkinkan)
3.      Simpan ditempat yang kering ketika sudah selesai proses pengeringan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar